Tulisan 13 Bahasa Indonesia 2#
Klan Soemarno berambisi kuasai bisnis migas negara?
Direktur Energy Watch Indonesia (EWI) Ferdinand Hutahaean menilai
janggal atas penunjukan salah satu anggota Tim Reformasi Tata Kelola
Migas Daniel Purba sebagai Vice President (VP) Integrated Supply Chain
Pertamina (PTM-ISC) menggantikan Tafkir Husni.
Sebab, saat ini
sedang terjadi perebutan kekuasaan di bisnis migas, salah satunya
melibatkan klan Soemarno. Dikatakannya, pengangkatan Daniel merupakan
bukti sahih klan Soemarno ingin menguasai bisnis migas.
"Pengangkatan
Daniel Purba sebagai Vice President ISC adalah bukti sahih bahwa
Soemarno bersaudara ingin menguasai tata niaga migas," ujarnya dalam
siaran pers, Jakarta, Rabu (31/12).
Menurutnya, pengalihan itu
membenarkan bahwa selama ini memang adanya perseteruan dan perebutan
oleh dua kekuasaan mafia untuk menguasai perminyakan Indonesia.
"Yang
terjadi di tubuh tata kelola niaga migas kita adalah perseteruan dan
perebutan kekuasaan dua kekuatan raksasa mafia yaitu satu di blok yang
'menguasai' Petral dan satu blok yang ingin merebut Petral melalui rezim
ISC, yaitu di bawah kekuasaan Soemarno brothers," jelas dia.
Dirinya
menuding, sejak awal dibentuk Menteri ESDM Sudirman Said, tim reformasi
tata kelola migas hanya digunakan sebagai alat 'pemuas' dalam
mempermulus langkah Soemarno brothers menguasai Petral yang dikuasai MRC
saat ini.
"Memanfaatkan tim RTKM untuk memuluskan niatnya
menguasai tata niaga migas bangsa ini dengan menelurkan kebijakan yang
menguntungkan kelompok Soemarno bersaudara. Sebab, ISC itu adalah ranah
kuasa Arie Soemarno, dia yang bentuk dan mengangkat Sudirman Said dulu
menjadi Kepala ISC yang sekarang jadi menteri ESDM," ungkapnya.
"Kami
menduga langkah selanjutnya kelompok Soemarno ini adalah mengangkat
anteknya jadi Vp ISC. Mungkin salah satu dari anggota tim RTKM. Inilah
kenapa kami menuntut tim ini bubar karena sesungguhnya tidak bekerja
untuk bangsa tapi bekerja untuk kelompok tertentu," tutup dia.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar