Jumat, 21 November 2014

Tulisan 7 Bahasa Indonesia 2#


PERMASALAHAN EKONOMI MAKRO


3.  Masalah Inflasi

            Masalah inflasi yang terjadi di Indonesia tidak terlepas kaitannya dengan masalah krisis nilai tukar rupiah dan krisis perbankan yang selama ini terjadi. Pada tahun 2004 tingkat inflasi Indonesia pernah mencapai angka 10,5%. Ini terjadi karena harga barang-barang terus naik sebagai akibat dari dorongan permintaan yang tinggi. Tingginya laju inflasi tersebut jelas melebihi sasaran inflasi BI sehingga BI perlu melakukan pengetatan di bidang moneter. Pengetatan moneter tidak dapat dilakukan secara drastic dan berlebihan karena akan mengancam kelangsungan proses penyehatan perbankan dan program restrukturisasi perusahaan.
3.1 Jenis-jenis Inflasi di Indonesia

1.      Inflasi ringan adalah inflasi di bawah 10% per tahun (Belum mengganggu kegiatan perekonomian suatu negara dan masih dapat dengan mudah untuk dikendalikan).

2.      Inflasi sedang adalah inflasi antara 10%-30% per tahun (Belum membahayakan, tetapi sudah menurunkan kesejahteraan masyarakat yang berpenghasilan tetap.


3.      Inflasi berat adalah inflasi antara 30%-100% per tahun (Sudah mengacaukan perekonomian karena orang cenderung enggan menabung dan lebih sayang menyimpan barang).

4. Inflasi sangat berat adalah inflasi di atas 100% pe tahun (Mengacaukan kegiatan perekonomian suatu negara dan sulit dikendalikan.


Tabel Inflasi Nasional
Tahun 2009-2012
(2007=100)
BULAN
TAHUN 2010
TAHUN 2011
TAHUN 2012
TAHUN 2013
IHK
INFLASI
IHK
INFLASI
IHK
INFLASI
IHK
INFLASI
Jan
118.01
0.84
126.29
0.89
130.9
0.76
136.88
1.03
Feb
118.36
0.3
126.46
0.13
130.96
0.05
137.91
0.75
Mar
118.19
-0.14
126.05
-0.32
131.05
0.07
138.78
0.63
Apr
118.37
0.15
125.66
-0.31
131.32
0.21
138.64
-0.1
Mei
118.71
0.29
125.81
0.12
131.41
0.07
138.6
-0.03
Jun
119.86
0.97
126.5
0.55
132.23
0.62
140.03
1.03
Jul
121.74
1.57
127.35
0.67
133.16
0.7
144.63
3.29
Agt
122.67
0.76
128.54
0.93
134.43
0.95
146.25
1.12
Sep
123.21
0.44
128.89
0.27
134.45
0.01
N.A
N.A
Okt
123.29
0.06
128.74
-0.12
134.67
0.16
N.A
N.A
Nov
124.03
0.6
129.18
0.34
134.76
0.07
N.A
N.A
Des
125.17
0.92
129.91
0.57
135.49
0.54
N.A
N.A
Tahunan

6.96

3.79

4.3





Analisis:
   Makna Inflasi adalah presentase tingkat kenaikan harga yang terjadi secara terus menerus dan secara  umum.  Secara umum hitungan perubahan harga tersebut tercakup dalam suatu Indeks harga yang biasa disebut Indeks Harga Konsumen. Dengan menggunakan rumus ((IHK sekarang-IHKsebelumnya)/IHK sebelumnya) x 100% maka akan diperoleh persentase tingkat inflasi.
   Dengan melihat table Inflasi nasional diatas menunjukan data Inflasi dan Indeks Harga Konsumen dari tahun 2010-2013. Pada rentang waktu 2010 sampai dengan 2013 kita lihat Inflasi tahunan paling besar terjadi di tahun 2010 sebesar 6,96%, hal ini disebabkan salah satunya karena pada tahun 2010 Jumlah peredaran uang yang meningkat diakibatkan oleh naiknya harga-harga bahan pokok,misalnya beras, karena impor beras dari Vietnam mengalami penurunan. Sehingga harga beras naik karena jumlah penawaran agregatifnya berkurang. Dan juga faktor impor minyak dunia yang harganya naik mengakibatkan neraca pembayaran defisit bagi Indonesia. Dengan neraca pembayaran yang defisit ini akan mengurangi kas negara dan ini juga berpengaruh pada tingkat laju inflasi yang terjadi di Indonesia pada tahun 2010.
Namun kemudian Inflasi di tahun 2011 turun sehingga mencapai angka 3,79% hampir turun setengahnya dari tingkat inflasi di tahun 2010 hal ini terjadi karena koreksi inflasi volatile food prices dan minimalnya inflasi administered prices. Rendahnya inflasi volatile food prices terutama ditopang oleh pasokan yang terjaga, baik dari produksi domestik maupun impor. Meski di tahun 2012 tingkat inflasi naik kembali namun peningkatan tingkat inflasi ini tidak terlalu mencolok.
Apabila melihat kepada table tingkat inflasi bulanan paling besar setiap tahun nya senada terjadi di bulan desember,  Kenaikan laju inflasi pada bulan Desember memang agak sulit untuk dihindari. Ini karena adanya Hari-Hari Besar Nasional yaitu Natal dan Tahun Baru. Kedua momen ini selalu berhasil menaikkan angka laju inflasi dengan signifikan karena pada kedua momen inilah terjadi kegiatan konsumsi masyarakat yang tinggi. Artinya pada kedua momen ini masyarakat lebih memilih untuk membelanjakan uangnya untuk membeli komoditas lain yang non-pokok. Selain itu juga pada bulan Desember terdapat banyak diskon-diskon untuk komoditas-komoditas busana yang semakin mempengaruhi masyarakat untuk melakukan konsumsi akan komoditas-komoditas ini. Ini berarti uang yang beredar di masyarakat lebih banyak digunakan keperluan konsumsi, sehingga uang yang seharusnya bisa lebih diproduktifkan hanya digunakan untuk keperluan konsumsi semata. Tingkat konsumsi masyarakat yang berlebih ini mempengaruhi laju inflasi, khususnya pada detik-detik akhir bulan Desember
 Sumber :

https://www.academia.edu/5141261/PERMASALAHAN_EKONOMI_MAKRO

Tulisan 7






Tidak ada komentar:

Posting Komentar