Selasa, 06 Januari 2015

Tulisan 18 Bahsa Indonesia 2#


Gubernur BI ingatkan swasta hati hati kelola utang USD 161,3 M

 

Gubernur Bank Indonesia, Agus Martowardodjo mengingatkan perusahaan swasta dan BUMN Indonesia agar hati hati mengelola utang luar negeri. Total utang luar negeri swasta hingga Oktober 2014 telah menembus angka USD 161,3 miliar.

Agus mengaku tidak mempermasalahkan besarnya total utang luar negeri. Namun yang jadi masalah adalah pengelolaan utang yang harus diarahkan ke sektor produktif.
"Utang swasta sampai USD 160 miliar, itu lebih besar dari utang luar negeri pemerintah. Enggak apa-apa utang luar negeri, atau berhutang itu yang penting dikelola secara hati hati dan dikelola secara produktif," ucap Agus di Istana Presiden, Jakarta, Selasa (23/12).
Agus mengaku akan terus berkoordinasi dengan pemerintah dalam memantau utang luar negeri swasta ini. Sementara itu, utang luar negeri pemerintah sebesar USD 133,2 miliar disebut masih sangat terkendali.
Guna mengontrol utang luar negeri swasta, Agus menyebut telah mengeluarkan kebijakan yaitu sistem hedging. Dengan sistem ini, pembayaran utang akan lebih aman karena tidak terlalu mengikuti fluktuasi nilai tukar Rupiah terhadap USD.

"Kami sudah keluarkan peraturan Bank Indonesia untuk jaga kesehatan utang luar negeri. Kalau itu diimplementasikan dan disosialisasikan terkait dengan kewajiban untuk tentukan hedging apabila diyakini kondisi dari usahanya memerlukan satu lindung nilai, itu akan buat utang luar negeri kita terkendali," tutupnya.

Informasi saja, per Oktober 2014, utang luar negeri Indonesia sudah tembus USD 294,5 miliar atau setara dengan Rp 3.727 triliun (kurs hari ini). Angka utang luar negeri Indonesia naik jika dibandingkan bulan sebelumnya yang hanya USD 292,3 miliar.

Dilansir dari laman resmi Bank Indonesia, utang luar negeri ini terdiri dari utang luar negeri pemerintah dan swasta. Utang luar negeri pemerintah tercatat sebesar USD 133,2 miliar dan utang luar negeri swasta sebesar USD 161,3 miliar.

Utang luar negeri pemerintah terbagi jadi dua yaitu pemerintah sebesar USD 126,5 miliar dan Bank Indonesia sebesar USD 6,6 miliar. Sedangkan utang luar negeri swasta terdiri dari sektor perbankan yang tercatat USD 32 miliar dan sektor non perbankan sebesar USD 129,3 miliar.
[idr]

 

http://www.merdeka.com/uang/gubernur-bi-ingatkan-swasta-hati-hati-kelola-utang-usd-1613-m.html 

Tidak ada komentar:

Posting Komentar