Jumat, 21 November 2014

Tulisan 8 Bahasa Indonesia 2#

PERMASALAHAN EKONOMI MAKRO




4. Pertumbuhan Ekonomi dan Pengangguran
Menurunnya kualitas pertumbuhan ekonomi tahun 2005-2006 tercermin dari anjloknya daya serap pertumbuhan ekonomi terhadap angkatan kerja. Bila di masa lalu setiap 1% pertumbuhan ekonomi mampu menciptakan lapangan kerja hingga 240 ribu maka pada 2005-2006 setiap pertumbuhan ekonomi hanya mampu menghasilkan 40-50 ribu lapangan kerja. Berkurangnya daya serap lapangan kerja berarti meningkatnya penduduk miskin dan tingkat pengangguran. Untuk menekan angka pengangguran dan kemiskinan, pemerintah perlu menyelamatkan industry-industri padat karya dan perbaikan irigasi bagi pertanian
Tabel Laju Pertumbuhan Produk Domestik Bruto Q ke Q Menurut Lapangan Usaha, 2008-2013 (Persen)



















Lapangan Usaha

2010
2011*
2012**
2013***


I
II
III
IV
Jumlah
I
II
III
IV
Jumlah
I
II
III
IV
Jumlah
I
II



















1. Pertanian, Peternakan, Kehutanan dan Perikanan

19.06
3.05
5.99
-19.95
3.01
18.76
3.30
4.99
-20.56
3.37
21.02
2.99
6.35
-23.06
3.97
22.95
2.58



















2. Pertambangan dan Penggalian

-1.61
2.07
3.54
0.09
3.86
-1.63
-0.83
3.02
-0.55
1.39
0.93
-0.12
-0.52
0.20
1.49
0.25
-1.11



















3. Industri Pengolahan

-0.82
1.95
2.47
1.60
4.74
-1.05
3.05
3.20
1.11
6.14
-1.91
2.83
3.86
1.41
5.73
-2.23
2.77



















4. Listrik, Gas & Air Bersih

-1.76
4.40
0.06
1.73
5.33
-1.83
3.99
1.34
2.23
4.82
-1.91
4.79
0.98
3.34
6.40
-2.55
4.84



















5. Konstruksi

-2.32
2.13
4.39
2.43
6.95
-3.66
4.12
3.41
3.88
6.65
-4.15
4.24
3.72
4.02
7.50
-4.85
4.11



















6. Perdagangan, Hotel & Restoran

0.30
3.22
3.80
0.97
8.69
-0.21
4.58
3.42
2.21
9.17
-1.63
4.58
1.99
2.74
8.11
-2.78
4.50



















7. Pengangkutan dan Komunikasi

1.15
4.41
5.09
3.03
13.41
0.47
1.96
3.72
2.73
10.70
1.25
1.88
4.20
2.00
9.98
1.56
3.26



















8. Keuangan, Real Estate & Jasa Perusahaan

1.71
1.33
1.66
1.20
5.67
2.66
1.02
1.86
1.04
6.84
2.30
1.71
2.21
1.23
7.15
2.96
1.44



















9. Jasa-jasa

0.17
3.70
1.04
2.46
6.04
-0.32
2.43
3.03
1.20
6.75
-1.23
2.69
1.79
1.96
5.24
-0.09
0.76



















Produk Domestik Bruto

2.04
2.69
3.40
-1.42
6.22
1.70
2.76
3.37
-1.42
6.49
1.50
2.82
3.18
-1.45
6.23
1.42
2.61
Produk Domestik Bruto Tanpa Migas

2.25
2.84
3.61
-1.44
6.60
1.87
2.92
3.38
-1.22
6.98
1.55
3.05
3.42
-1.39
6.81
1.50
2.74



Tabel Laju Pertumbuhan Produk Domestik Bruto Q ke Q Menurut Lapangan Usaha, 2008-2013 (Persen)



















Lapangan Usaha

2010
2011*
2012**
2013***


I
II
III
IV
Jumlah
I
II
III
IV
Jumlah
I
II
III
IV
Jumlah
I
II



















1. Pertanian, Peternakan, Kehutanan dan Perikanan

19.06
3.05
5.99
-19.95
3.01
18.76
3.30
4.99
-20.56
3.37
21.02
2.99
6.35
-23.06
3.97
22.95
2.58



















2. Pertambangan dan Penggalian

-1.61
2.07
3.54
0.09
3.86
-1.63
-0.83
3.02
-0.55
1.39
0.93
-0.12
-0.52
0.20
1.49
0.25
-1.11



















3. Industri Pengolahan

-0.82
1.95
2.47
1.60
4.74
-1.05
3.05
3.20
1.11
6.14
-1.91
2.83
3.86
1.41
5.73
-2.23
2.77



















4. Listrik, Gas & Air Bersih

-1.76
4.40
0.06
1.73
5.33
-1.83
3.99
1.34
2.23
4.82
-1.91
4.79
0.98
3.34
6.40
-2.55
4.84



















5. Konstruksi

-2.32
2.13
4.39
2.43
6.95
-3.66
4.12
3.41
3.88
6.65
-4.15
4.24
3.72
4.02
7.50
-4.85
4.11



















6. Perdagangan, Hotel & Restoran

0.30
3.22
3.80
0.97
8.69
-0.21
4.58
3.42
2.21
9.17
-1.63
4.58
1.99
2.74
8.11
-2.78
4.50



















7. Pengangkutan dan Komunikasi

1.15
4.41
5.09
3.03
13.41
0.47
1.96
3.72
2.73
10.70
1.25
1.88
4.20
2.00
9.98
1.56
3.26



















8. Keuangan, Real Estate & Jasa Perusahaan

1.71
1.33
1.66
1.20
5.67
2.66
1.02
1.86
1.04
6.84
2.30
1.71
2.21
1.23
7.15
2.96
1.44



















9. Jasa-jasa

0.17
3.70
1.04
2.46
6.04
-0.32
2.43
3.03
1.20
6.75
-1.23
2.69
1.79
1.96
5.24
-0.09
0.76



















Produk Domestik Bruto

2.04
2.69
3.40
-1.42
6.22
1.70
2.76
3.37
-1.42
6.49
1.50
2.82
3.18
-1.45
6.23
1.42
2.61
Produk Domestik Bruto Tanpa Migas

2.25
2.84
3.61
-1.44
6.60
1.87
2.92
3.38
-1.22
6.98
1.55
3.05
3.42
-1.39
6.81
1.50
2.74


Analisis:
            Pengangguran Terbuka (Open Unemployment) adalah tenaga kerja yang sungguh-sungguh tidak mempunyai pekerjaan. Pengganguran jenis ini cukup banyak karena memang belum mendapat pekerjaan padahal telah berusaha secara maksimal.
            Bila melihat kepada table, total pengangguran terbuka terjadi [aling besar di tahun 2008, dan melihat dari tahun ke tahun pengangguran terbuka di Indonesia mengalami penurunan dengan puncak nya di tahun 2013 penggangguran di Indonesia adalah yang paling sedikit dari tahun-tahun sebelumnya.  Apabila kita melihat di tahun 2008 pengangguran di Indonesia mengenai sasaran yang paling banyak pada pendidikan Diploma dan Universitas, untuk sasaran pendidikan tersebut umumnya hal ini disebabkan oleh  Kurangnya lapangan pekerjaan, Setiap tahunnya, Indonesia memiliki jumlah lulusan sekolah atau kuliah yang begitu tinggi. Jumlah yang sangat besar ini tidak seimbang dengan lapangan pekerjaan yang ada, baik yang di sediakan oleh pemerintah maupun swasta dan Tidak mau berwirausaha, Umumnya sesorang yang baru lulus sekolah/kuliah terpaku dalam mencari pekerjaan, seolah itu adalah tujuan yang sangat mutlak. Sehingga persaingan mencari pekerjaan lebih besar di bandingkan membuat suatu usaha. Dan diperingkat kedua di tahun 2008 pengangguran mengenai sasaran pendidikan yang bahkan tidak tamat SD(sekolah dasar), hal ini umunya disebabkan oleh Pendidikan yang rendah,  Pendidikan yang rendah dpat menyebabkan seseorang kesulitan dalam mencari pekerjaan. Di karenakan semua perusahaan membutuhkan pegawai seminimal SMA.
            Namun kenyataan nya pengangguran juga berhubungan dengan inflasi, karena kenaikan harga secara terus menerus, dikarenakan biaya produksi yang terus tinggi sehingga perusahaan menurunkan produksinya, sehingga permintaan terhadap tenaga kerja pun berkurang. Namun di tahun-tahun berikutnya angka pengangguran di Indonesia mulai mengalami penurunan, karena pemerintah mulai mengambil langkah gencar untuk mendorong masyarakat berwiraswasta, peningkatan mobilitas tenaga kerja dan modal, juga berusaha menekan impor dan memperbanyak ekspor.

  Sumber :
https://www.academia.edu/5141261/PERMASALAHAN_EKONOMI_MAKRO
Tulisan 8

Tidak ada komentar:

Posting Komentar