MASALAH POKOK PEREKONOMIAN: KEKURANGAN
Mengapa individu-individu,
perusahaan-perusahaan dan mesyarakat perlu memikirkan “cara yang terbaik untuk melakukan kegiatan ekonomi”? Atau
pertanyaan yang sama maksudnya: “Mengapa masyarakat harus membuat pilihan”? Ahli-ahli ekonomi menjawab
pertanyaan seperti itu dengan menerangkan tentang masalah “scarcity” yaitu masalah “kalangkaan”
atau “kekurangan”.
Masalah Kelangkaan
Kelangkaan atau
kekurangan berlaku sebagai akibat dari ketidakseimbangan antara (i) kebutuhan
masyarakat dengan (ii) faktor-faktor produksi yang tersedia dalam masyarakat.
Di satu pihak, dalam setiap masyarakt selalu terdapat keinginan yang relative
tidak terbatas untuk manikmati berbagi jenis barang dan jasa yang dapat
memenuhi kebutuhan mereka. Sebaliknya di lain pihak, sumber-sumber daya atau
faktor-faktor produksi yang dapat digunakan untuk menghasilkan barang-barang
tersebut adalah terbatas. Oleh karenanya masyarakat tidak dapat memperoleh dan
menikmati semua barnag yang mereka butuhkan atau inginkan. Mereka perlu membuat
dan menentukan pilihan.
Kebutuhan Masyarakat
Yang dimaksudkan
dengan kebutuhan masyarakat adalah
keinginan masyarakat untuk mengkonsumsi barang
dan jasa. Sebagian barang dan jasa ini diimport dari luar negeri. Tetapi
kebanyakan diproduksikan didalam negeri. Keinginan untuk memperoleh barang dan
jasa dapat dibedakan kepada dua bentuk:
ü
Keinginan yang disertai oleh kemampuan untuk membeli
ü
Keinginan yang tidak
disertai oleh kemampuan untuk membeli
Keinginan yang disertai dengan kemampuan
untuk membeli dinamakan permintaan
efektif.
Barang yang dibuthkan manusia terutama terdiri
dari benda yang dapat dilihat dan diraba
secara fisik, seperti baju, sepatu, makanan dan minuman. Di samping itu ada
juga barang yang tidak dapat diraba dan dilihat seperti udara. Jasa bukanlah berbentuk benda sebab ia
merupakan layanan seseorang atau sesuatu barang yang akan memenuhi kebutuhan masyarakat.
Beberapa “jenis” jasa yang dibutuhkan masyarakat antara lain adalah: Kegiatan tukang pangkas, pelayanan
direstoran, kegiatan pengangkutan orang ataupun siaran radio dan televise yang
memberi hiburan.
Jenis-jenis Barang
Terdapat banyak cara
untuk menggolongkan jenis-jenis barang dalam perekonomian. Pertama sekali perlu
dibedakan antara barang ekonomi dan barang cuma-cuma. Barang ekonomi adalah
barang yang memberikan usaha untuk memperolehnya (contoh: beras, makanan lain
dan barang-barang produksi industri). Sedangkan barang cuma-cuma seperti udara,
oksigen, sinar matahari dan air hujan, adalah barang yang dapat dinikmati tanpa
melakukan kegiatan memproduksi. Barang ekonomi dapat pula dibedakan kepada barang konsumsi (contoh: makanan,
pakaian dan sepeda motor) dan barang
modal (contoh: mesin, peralatan bengkel dan bangunan perkantoran). Barang
ekonomi juga dapat dibedakan antara barang
akhir (contoh: roti, kursi dan mobil) dan barang setengah jadi (contoh: tepung gandum, karet dan minyak
kelapa sewit). Selanjutnya, dalam teori ekonomi terdapat dua cara penggolongan
lain yaitu:
- Berdasarkan kepentingan barang tersebut dalam kehidupan menusia. Barang-barang tersebut dibedakan kepada barang inferior (contoh: ikan asin dan ubi kayu), barang esensial (contoh: beras, gula dan kopi), barang normal (contoh: baju dan buku) dan barang mewah (contoh: mobil dan emas).
- Berdasarkan cara penggunaan barang tersebut oleh masyarakat. Barang-barang tersebut dibedakan menjadi barang pribadi (contoh: makanan, pakaian dan mobil) dan barang publik (contoh: jalan raya, lampu lalu lintas dan mercu star).
Kebutuhan yang tidak terbatas
Secara umum dapat
dikatakan bahwa persoalan yang dihadapi masyarakat adalah bersumber dari jumlah kebutuhan yang tidak terbatas.
Biasanya adalah manusia tidak pernah merasa puas dengan mendapatkan benda yang
mereka peroleh dan prestasi yang mereka capai. Apabila keinginan dan kebutuhan
masa lalu sudah dipenuhi, maka keinginan-keinginan yang baru akan wujud. Di
Negara-negara yang miskin hal seperti itu memang lumrah. Konsumsi makanan yang
masih rendak dan perumahan yang kurang memadai telah mendorong masyarakat untuk
berusaha mencapai taraf hidup yang lebih tinggi. Di Negara yang sangat kaya
sekalipun, seperti Jepang dan Amerika Serikat, masyarakat masih mempunyai
keinginan untuk mencapai kemakmuran yang lebih tinggi dari yang telah mereka
capai pada masa ini.
Faktor-faktor Produksi
Yang dimaksudkan
dengan faktor-faktor produksi adalah
benda-benda yang disediakan oleh alam
atau diciptakan oleh manusia yang dapat digunakan untuk memproduksi
barang-barang dan jasa. Faktor-faktor produksi adakalanya dinyatakan dengan
istilah lain, yaitu sumber-sumber daya.
Faktor-faktor produksi yang tersedia dalam perekonomian akan menentukan sampai
dimana suatu Negara dapat menghasilakan barang dan jasa. Faktor-faktor yang
tersedia dalam perekonomian dibedakan kepada empat jenis, yaitu seperti yang
diterangkan di bawah ini.
- Tanah dan Sumber Alam. Faktor produksi ini disediakan oleh alam. Faktor produksi ini meliputi tanah, berbagai jenis barang tambang, hasil hutan dan sumber daya alam yang dapat dijadikan modal seperti air yang dibendung untuk irigasi atau untuk pembangkit tenaga listrik.
- Tenaga Kerja. Faktor produksi ini bukan saja berarti jumalh buruh yang terdapat dalam perekonomian. Pengertian tenaga kerja meliputi juga keahlian dan keterampilan yang mereka miliki. Dari segi keahlian dan pendidikannya, tenaga kerja dibedakan kepada tiga golongan berikut:
§
Tenaga Kerja Kasar
adalah tenaga kerja yang tidak berpendidikan atau rendah pendidikannya dan
tidak memiliki keahlian dalam suatu bidang pekerjaan.
§
Tenaga Kerja Terampil
adalah tenaga kerja yang memiliki keahlian dari pelatihan atau pengalaman kerja
seperti montir mobil, tukang kayu dan ahli mereparasi TV dan radio.
§
Tenaga Kerja Terdidik
adalah tenaga kerja yang memiliki pendidikan cukup tinggi dan ahli dalam bidang
tertentu seperti dokter, akuntan, ahli ekonomi dan insinyur.
- Modal. Faktor produksi ini merupakan benda yang diciptakan oleh manusia dan digunakan untuk memproduksi barang-barang dan jasa yang mereka butuhkan. Beberapa contohnya adalah sisitem pengairan, jaringan jalan raya, bangunan pabrik danpertokoan, mesin-mesin dan peralatan pabrik dan alat-alat pengangkutan.
- Keahlian Keusahawanan. Faktor produksi ini berbentuk kehlian dan kemampuan pengusaha unutk mendirikan dan mengembangkan berbagai kegiatan usaha. Dalam menjalankan suatu kegiatan ekonomi, para pengusaha akan memerlukan ketiga faktor produksi yang lain yaitu tanah, modal dan tenaga kerja. Keahlian keusahawanan meliputi kemahirannya mengorganisasi berbagai sumber atau faktor produksi tersebut secara efektif dan efisien sehingga usahanya berhasil dan berkembang serta dapat menyediakan barang da jasa untuk masyarakat.
Keterbatasan Kemampuan Memproduksi
Di dalam msyaraka,
faktor-faktor produksi yang tersedia relative terbatas jumlahnya. Kemampuannya untuk memproduksi barang
dan jasa adalah jauh lebih rendah daripada jumlah “keinginan” masyarakat tersebut. Di Negara-negara miskin seperi
India, keadaan ketidakseimbangan ini lebih nyata terlihat. Hasil pertanian yang
mereka produksi adalah lebih rendah daripada yang dibutuhkan penduduknya.
Peranan sektor industri relatif kecil dan kemampuan sektor itu memproduksi juga
lebih randah daripada jumlah hasil-hasil industi yang dibutuhkan penduduk
India. Di Negara-negara maju yang merupakan Negara-negara relatif kaya, juga
didapati masalah kekurangan tersebut. Di Amerika Serikat masih dihadapi masalah
kekurangan perumahan dan ini dapat dilihat dari orang-orang yang tidak
mempunyai mobil dapat memenuhi keinginan tersebut. Kedua contoh itu menunjukan
bahwa masalah “kekurangan” juga dihadapi oleh masyarakat yang mempunyai taraf
hidup kemakmuran yang relatif tinggi.
Sumber :
http://f-sharing.blogspot.com/2011/06/masalah-ekonomi-makro-dan-mikro.html
Tulisan 4
Tidak ada komentar:
Posting Komentar